KUMPULAN MACAM MACAM CERPEN DAN NOVEL dll ,,


category :
fanfic naruto
dongeng anak
cerpen remaja
other

hari ini :4
total hits : 33423
ttttt

GEJOLAK RINDU INI

Selama aku menanti,
Selama aku mencari,
Bayang-bayangmu
dibatas senja,
Matahari membakar
rinduku, Ku melayang
terbang tinggi
Bersama mega-mega
menembus dinding
waktu
Ku terbaring dan
pejamkan mata,
dalam hati ku panggil
namamu, semoga
saja kau dengar dan
merasakan.
(Rindu-Agnes Monica)
Bayang-bayang ilusi
dirinya menyusup
dalam rongga
ingatanku. Aku
merindunya, sangat
merindukannya.
Rindu ini menyiksaku,
aku tak sanggup lagi
memikulnya.
Mengapa ia tega
membiarkan ku
menantinya dalam
kehampaan,
menunggu detik-
detik waktu yang
seakan kian lama
ingin segera
megerogoti hatiku.
“Aku Janji setiap
hari akan
menghubungimu,
tunggu aku sampai
aku kembali” Begitu
tegasnya padaku
sebelum sebulan lalu
ia terbang bagai
debu, jauh
meninggalkanku.
Kristal bening
menyusup memaksa
akan segera keluar,
tapi segera aku
menahannya tak
ingin langkahnya
menjadi berat
meninggalkanku.
“Saat aku pulang
nanti, kita akan
menikah. Sementara
aku bekerja nan jauh
disana, engkau telah
menyiapkan semua
pernikahan kita”
“Tiga bulan,
tanpamu ? apa aku
akan sanggup”
batinku
Hari-hariku dalam
sebulan ini aku pijaki
untuk menunggu ia
menghubunginya
agar sedikit rasa
rindu ini dapat
diredamkan, tapi
mengapa sudah dua
minggu ini ia sama
sekali tak
menyapaku.. Apa kau
tak mengerti
kehampaan yang
kian meluap-luap
saat aku tak
mendengar suara
ketenangan dari
dirimu yang seakan
mampu menumpas
kerinduan ini.
Bayang-bayangmu
yang hadir bagai ilusi
tak kan perna
berhenti melintas
dalam benakku,
senyum indah yang
sukses lepas dari
wajahmu,
ketenangan yang
dibalut jiwa relgius
itu telah mampu
mengikat hatiku
hanya untukmu,
hingga menutup
celah untuk hati yang
lain.
Apa kau telah
melepaskan ikatan
janji yang sudah kau
ikat dengan erat
sebulan lalu itu.
Apakah aku harus
berusaha
melepaskanmu
hingga aku
tebebaskan dari rasa
yang menyakitkan
ini. Tapi apakah aku
harus semudah itu
menyerah dengan
keadaan ini, TIDAK!
Aku mencintainya,
aku juga telah
dengan berani
mengambil
keputusan besar
ditinggalkannya
bekerja jauh disana
sementara aku
berusaha
mempersiapkan
pernikahan kami.
Dalam heningnya
malam yang telah
mengundang setiap
mata untuk
terpejam, tapi tidak
denganku aku tak
bisa melelapkan
mataku, dinding
hatiku terus diusik
oleh kabut
kegelisahan tanpa
batasan.
Aku beranjak
menjauh dari tempat
tidurku, membasuh
tubuhku dengan
aliran wudhu.
Mencoba mencari
secarik ketenangan
dalam kemelut
dihatiku.
“Ya Tuhan, Dzat
yang maha mengatur
segala yang ada
dimuka bumi ini,
engkaulah maha
segala-galanya,
selamatkanlah aku
dari kemelut panjang
yang kian menyiksa
hati. Ya Allah jagalah
cintaku padanya
agar tidak melebihi
cintaku pada-Mu. Ya
Allah padatkanlah
hati-hati ini dengan
Nur-Mu yang tiada
kenal pudar” Tanpa
terasa air yang
bening itu sudah
merembas
membasahi
pandanganku
Dreett..Dreett.
.Dreett!
Aku langsung
menyapu air mataku
dan dengan
semangat meraih
ponsel yang tak jauh
dari posisiku kini. Aku
menarik nafas
panjang, aku pikir ini
sang pujaan hati
yang sudah rindu
kunanti. Ternyata ini
Rara sahabatku yang
menghubungiku, tapi
mungkin Tuhan
menghendaki aku
lebih sabar menanti
dalam labirin-labirin
hati yang tenang
tanpa dinodai oleh
pikiran yang negatif
tentangnya.
Kami banyak
berbincang sampai
menit demi menit
melambaikan
tangannya pada
kami. Kami bertukar
pikiran dan berbagi
cerita yang sudah
meluap dalam hati
kami. Hingga kedua
bola mata ini telah
lelah.
***
Udara yang ku hirup
kini terasa sesak,
harapan besar yang
ku gantung
padannya terasa
ingin semakin
menjauh dari
genggamanku tak
kalah aku mengingat
kini sudah memasuki
minggu ke empat ia
tak memberiku
kabar sedikitpun.
Mengertilah ! Aku
menghawatirkanmu,
apa kau tak
memahamiku ! Aku
kian merasakan
puncak kegelisahan.
Semilir angin
menerpa wajahku
yang tertunduk
lemah.
“Selama aku
menanti, Selama aku
mencari, Bayang-
bayangmu dibatas
senja. Matahari
membakar rinduku,
kumelayang terbang
tinggi” Kunikmati
suara yang
bernyanyi dari
ponselku,
menandakan ada
seseorang yang
tengah
menghubungiku
“Hallo,
Asalamualaikum”
Aku memulai
pembicaraan
“Waalaikum
salam” Balasnya
lembut
DEG
DEG
Tak kala isak
tangisku pecah
mendengar suara itu
lagi, benarkah ia
menyapaku lagi.
Lama aku mematung
seakan yang ku
rasakan kini
hanyalah sebuah ilusi
semata, ilusi yang
tengan membuat
hatiku cair kembali.
“Aku baik-baik saja
Adindaku” Hah! Iya
ini bukan hanya
bayang ilusi, Kini aku
Bagai menemukan
Oase di padang pasir.
“Hiks..hiks...kenapa
selama ini tak
memberi kabar ?”
Rasa rindu tak
tertahan ini meluap
menjadi tangisan
bahagia
“Maaf Dinda,
sesungguhnya
banyak hal yang
ingin ku bagi
denganmu tapi
keadaan ini tak
mengizinkan”
Ingin rasanya aku
meluapkan semua
rasa yang
menderaku selama
ini, rasa kecewa dan
kesal karna begitu
terombang-ambim
menunggumu dalam
kenestapaan
panjang tapi semua
itu seakan terkubur
tak kala aku
mendengar suara
yang ku rindukan itu
lagi
“Bisakah memberi
sedikit penjelasan
kepadaku, mengapa
kau tak
menghubungiku
selama ini ?”
“Sebulan lalu Tim
kami harus
mengecek kadar
minyak di pelosok
kalimantan,
melakukan
perjalanan panjang
dihutan balantara
bahkan mobilpun
sulit menembus
hutan yang kami
telusuri, disana
keadaannya tidak
ada sinyal. Kehidupan
warga disana sangat
sederhana dan jauh
dari kata layak. Dan
setelah hampir
empat pekan barulah
kami kembali
kekantor.
Dengarkan aku dinda,
tak sedikitpun aku
melupakanmu
apalagi sampai
mengingkari janjiku
padamu, dapatkah
kau juga merasakan
gejolak rindu ku ini.
Setiap malam
akupun selalu
memikirkanmu, aku
selalu memandangi
senyum yang begitu
lepas dalam
sebingkai foto yang
ku ambil secara
diam-diam tanpa kau
ketahui. Semua
tentangmu tak akan
pernah pudar dalam
hatiku” Jelasnya
panjang dan runtun
tak ingin ada celah
keraguan tumbuh liar
dalam benakku.
Sungguh aku tak
sabar melihat
rupamu yang nyata
dalam pandangan
tanpa buayan ilusi,
dan mendengar
semua ceritamu nan
jauh disana.
Aku merindukanmu!
Cepatlah pulang ! aku
tak sabar menunggu
hari bahagia kita
yang sudah dalam
hitungan hari.
Cepatlah kembali !
cepatlah kembali
kepelukanku
kekasihku !
Aku merindumu

Back to posts
Klik disini!! Ada Ratusan Ribu Pulsa Gratis! j

Polly po-cket